Jumat, 30 Desember 2011

Buku Dinasti Abbasiyah

A.    Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah


1.      Asal-usul Dinasti Abasiyah
Dinasti Abbasiah adalah pemerintahan islan yang berdiri setelah Dinasti Bani Umayyah hancur. Nama Abbasiyah di ambil dari nama paman nabi Muhammad, yaitu Abbas Bin Abdul Muthalib sebagai penghormatan yang diberikan kepadanya dari anak dan cucu beliau yang berhasil membanggun pemerintahan islam, yaitu Daulah Islamiyah Abbasiyah.
            Penggegas pertama bberdirinya dinasti ini adalah Ali bin Abdullah bin Abas bin Abdul Muthalib bin Abdi Manaf bin Hasyim. Para pendiri dinasti ini masih keturunan Bani Hasyim seperti halnya Rasulullah SAW. Saat Rasulullah SAW menyebarkan islam di mekah, antara Bani Hasyim dan Bani Umayyah kerap terjadi pertentangan dan persaingan dalambidang dakwahnya.
            Setela masa Khalifah Rasyidah berahir pemerintahan islam di bawah kekuasaan Bani  Umayyah. Karena Bani Umayyah menguasai system peralihan kekuasaan islam yang demokratis menjadi dinasti turun-temurun, terlebih lagi perlakuannya para penguasa dan keturunannya yang begitu deskriminatif. Atas alas an itulah, beberapa tokohnya Bani Abbas sangat berambisi untuk merebut kekuasaan dari Bani Umayyah.
2.      Berdirinya Dinasti Bani Abbas ( Daulah Abbasiyah )
Dinasti Abbas ini berdiri melalui proses yang sangatlah panjang dan berliku. Sebelum Dinasti Bani Umayyah digulingkan, Bani Abbas telah memposisikan diri sebagai oposisi yang menyebarkan propaganda anti pemerintahan Bani Umayyah. Salah seorang keluarga Bani Abbas bernama Ali bin Abdullah bin Abbas. Ia sangatlah berambisi untuk merebut kekuasaan dari Bani Umayyah. Sebagai sepupu Rasulullah SAW ia berhak memegang tampuk kekuasaan islam dan ia menggunakan strategi dan taktik yang meski lambat namun pasti.
Ali bin Abdullah melakukan sebuah propaganda anti Bani Umayyah kepada masyarakat luas. Ia pun mendidik para kader dai untukmelancarkan propagandanya. Untuk mendapatkan simpati dari rakyat ia meminta dukungan untuk mengajak seluruh lapisan masarakat untuk membantu keluarga Rasulullah yang telah diperlakukan tidak adil oleh pemerintahan Bani Umayyah. Namun saying, sebelum cita-citanya terwujud ia telah wafat.
Cita-cita Ali bin Abdullah selanjutnya diteruskan oleh putranya yaitu Muhammad bin Ali. Ia melakukan system propagandanya seperti apa  yang telah dilakukan ayahnya. Ia pun menjadikan kota kufah dan khurasan sebagai benteng pertahanan Bani Abas. Usaha tersebut ternyata mendapat dukungan besar dari masyarakat muslim non-arab. Bahkan melalui pimpinan mereka yaitu Abu Muslim Al-Khurasani, mereka siapuntuk mendukunnya. Namun sayang Muhammad bin Ali pun meninggal sebelum Dinasti Abbasiyah terbentuk.
Sepeninggal Muhammad bin Ali, putranya Ibrahim bin Muhammad bertekad melanjutkan perjuangannya. Ia mendapatkan dukungan yang besar dari masyarakat luas, karena mereka yang sangat tertekan atas pemerintahan Bani Umayyah dan ingin menggulingkannya. Atas kegigihannya dalam berusaha dan mendapat dukungan dari kalangan luas, ia dapat menguasai kufah, basrah, mekah, dan madinah. Namun Ibrahim bin Muhammad meninggal di tangan pasukan Umayyah, mereka di kirin karena dianggap sebagai ancaman bagi Umayyah.
Dengan terbunuhnya Khalifah Marwan II, berahirlah kekuasaan dari Umayyah di Damaskus dan berdirilah Bani Abbasiyah. Dengan Khalifah pertama Abu Abbas As-safah yang memerintah tahuh 132-136 H/750-754 M.
Di masa pengejaran dan pembantaian keluarga Bani Umayyah dan para pengikutnya oleh Abu Abbas As-Safah, ada seorang keturunan Bani Umayyah yang berhasil meloloskan diri, yaitu Abdurrahman bin Mu’awiyah bin Hasim bin Abdul Malik, khalifah ke-10 di Damaskus. Yang berhasil masuk ke spanyol dan menaklukkannya. Di sana ia mendirikan Daullah Umayyah II yang berpusat di Andalusia, Spanyol.
B.     Tokoh-Tokoh Yang Berjasa Dalam Pembentukan Dinasti Abbasiyah

1.      Ali bin Abdullah
Namanya Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf Al-Quraisi. Ia termasuk keturunan Hasyim, suku quraisy sama halnya dengan Rasulullah SAW. Karena anak sepupu nabi, ia merasa paling berhak memegang kekuasaan setelah khurafaurasyidin.
Untuk melancarkan upayanya, ia pun mendidikdua belas orang kader dai yang telah di beri pendidikan dan pelatihan. Untuk mendapatkan dukungan dan simpati masyarakat luas, ia meminta kepada para kadernya untuk menyebarluaskan gerakan mendukung keluarga Nabi Muhammad SAW yang telah diperlakukan tidak adil oleh Bani Umayyah. Dalam tengah usahanya ia telah wafat dan diteruskan oleh putranya, Muhammad bin Ali.

2.      Muhammad bin Ali
Kematian Ali bin Abdullah menyalakan semangat Muhammad bin Ali untuk meneruskan cita-citanya. Selain menggandeng kaum mawali ia pun bekerjasama dengan kaum Syi’ah yang menyimpan dendam terhadap Daulah Bani Umayyah.
Pimpinan kaum Mawali, Abu Muslim Al-khurasani, menyatakan dukungannya terhadap Muhammad Aliuntuk menggulingkan kekuasaan Umayyah. Dengan bergabungnya beberapa kelompok oposisi, kekuatan Abbasiyah untuk menggulingkan Umayyah semakin kuat, namun sayang Muhammad bin Ali pun wafat sebelum cita-citanya terwujud.

3.      Ibrahim Bin Muhammad
Ibrahim bin Muhammad yang bercita-cita melanjutkan perjuangan ayah dan kakeknya giat melancarkan propaganda anti pemerintahan Umayyah. Dengan bantuan Abu Muslim Al-Khurasani yang menguasai kaum mawali di khurasan, Ibrahim telah menguasai beberapa kota yaitu khurasan, kufah, mekah, dan madinah.
Di anggap senbagai pemberontak oleh pemerintah Umayyah, ahirnya ia pun ditangkap oleh pasukan Umayyah dan ia terbunuh.

4.      Abu Abbas As-Safah
Ia adalah adik dari Ibrahim bin Muhammad. Abu Abas As-Safah merupakan salah seorang yang paling berperan dalam pembentukan Daulah Bani Abbas. Bersama adiknya, Abu Ja’far Al-mansyur dan di bantu oleh panglima khurasan yang pemberani. Abu Muslim, merekamenghancurkan kekuatan Umayyah yang terahir hingga mampu membunuh khalifah Marwan. Abu Abas adalah seorang khalifah abbasiyah pertama. Ia di nobatkan sebagai khalifah setelah berhasil memenangkan melawan Umayyah. Nama aslinya adalah Abdullah bin Muhammad  bin Ali bin Abdullah bin Abbas. Nama As-safah berarti ‘haus darah’ adalah gelar yang diberikannya karena kebijakannya selaku khalifah pertama Dinasti Abbasiyah.
5.      Abu Ja’far Al-Mansyur
Abu Ja’far Al-manshur adalah saudara Abu Abbas As-Safah. Ia tarmasuk salah seorang pendiri Daulah Abbasiyah. Bersama Abu Abbas dan Abu Muslim Al-Khurasani, ia memimpin pasukan melakukan pemberontakan terhadap penguasa Bani Umayyah hingga berhasil di bunuh dan digulingkan kekuasaannya. Ia adalah seorang politikus ulung, panglima perkasa dan pemberani, dan orang yang teguh pendirian. Karena jasanya yang sangat besar terhadap pembentukan Daulah Bani Abbasiyah, ia pantas dijuluki “bapak dinasti Bani Abbas”.
6.      Abu Muslim Al-Khurasani
Ia adalah pemimpin gerakan agama dan politik di Khurasan, Persia (Iran) yang paling berjasa kepada Bani Abbas dalam usaha menumbangkan Dinasti Bani Umayyah. Nama aslinya adalah Abdurrahman bin Muslim, akrab dengan panggilan Abu Muslim. Al-Khurasani dinisbahkan kepada daerah Khurasan. Perannya dalam pembentukan Dinasti Bani Abas, sebagaimana telah diterangkan terdahulu, adalah membantu Ibrahim bin Muhammad bin Ali Al-Abasy dan menyebarkan propaganda anti-Bani Umayyah. Ia berhasil menarik simpati masyarakat Khurasan, bahkan para tuan tanah daerah itu, untuk bergabung dengan Bani Abbasdalam rangka menumbangkan Bani Umayyah. Namun sayang dengan pengorbanannya yang besar malah dib alas dengan pembunuhan atas dirinya oleh khalifah kedua Bani Abbas yaitu Abu Ja’far Al-Manshur.


C.     Periodikasi Kekuasaan Dinasti Abasiyah
Keberadaan Daulah Abbasiyah berlangsung sampai tahun 656 H/1258 M. masa yang panjang itu dilaluinya dengan pola pemerintahan yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan politik, social, budaya, dan penguasa. Berdasarkan pendekatan dan pola perubahan politik itu, juga mengingat masa berkuasa Daulah Abbasiyah cukup lama para sejarawan membagi masa kekhalifahan Bani Abbasiyahkepada empat periode.
1.      Periode Abbasiyah I (132-232H/750-847M)
Periode pertama berlangsung selama 97 tahun dan dipimpin oleh Sembilan orang khalifah. Periode ini disebut dengan periode keemasan Daulah Abbasiyah. Bahkan dapat dikatakan sebagai periodi keemasan islam di dunia.
Para khalifah-khalifah yang mamimpin Daulah Abbasiyah I :

1.      Abdul Abbas As-Safah (132-136 H/750-754 M)
2.      Abu Ja’far Al-Manshur (136-158 H/754-775 M)
3.      Al-Mahdi (158-169 H/775-785 M)
4.      Musa Al-Hadi (169-170 H/785-786 M)
5.      Harum Ar-Rasyid (170-193 H/786-809 M)
6.      Al-Amin (193-198 H/809-813 M)
7.      Abdullah Al-Makmun (198-218 H/813-833 M)
8.      Al-Mu’tasim Illah (218-227 H/833-842 M)
9.      Al-Watsiq (227-232 H/842-847 M)


2.      Periode Abbasiyah II (232-334 H/847-946 M)
Periode ini berlangsung selama 99 tahun, dipimpin 13 khalifah.periode ini dikatakan sebagai awal kelemahan Dinasti Abbasiyah. Banyak daerah kecil yang berusaha melepaskan diri dan tidak mampu di atasi. Factor lain yang menyebabkan kemunduran yaitu:
·         Luasnya wilayah yang harus dikendalikan sedangkan organisasi dan komunikasinya rapuh.
·         Ketergantungan terhadap tentara sangat tinggi, sehingga menurunkan semangat rakyat dalam pembelaan Negara.
·         Kesulitan keuangan karena beban biaya tentara sangat tinggi.

Dinasti Abbasiyah II
1.      Al-Mutawakkil (232-247 H/847-861 M)
2.      Al-Muntashir (247-248 H/861-862 M)
3.      Al-Musta’in (248-252 H/862-866 M)
4.      Al-Mu’taz (252-255 H/866-869 M)
5.      Al-Muhtadi (255-256 H/869-870 M)
6.      Al-Mu’tamid (256-279 H/870-892 M)
7.      Al-Mu’tadhin (279-289 H/892-902 M)
8.      Al-Muktafi (289-295 H/902-908 M)
9.      Al-Muqtadi (295-320 H/908-932 M)
10.  Al-Qahir (320-322 H/932-934 M)
11.  Al-Radhi (322-329 H/934-940 M)
12.  Al-Muttaqi (329-333 H/940-944 M)
13.  Al-Mustakfi (333-334 H/944-945 M)


3.      Periode Abbasiyah III
Pada periode ini, Daulah Abbasiyah berada di bawah kekuasaan Bani Bawaihi, yaitu para penganut aliran syi’ah yang berhasil mendirikan dinasti di sebelah barat laut iran. Ketika mereka bertambah besar, rakyat sepennuhnya dikuasai oleh mereka. Orang terkemuka di baghdad mempersilakan mereka ke Baghdad. Khalifah Al-Mustakfi tidak bias berbuat apa-apa.

Kkhallifah yang berkuasa diperiode ini adalah:
1.      Al-Mu’thi (334-363 H/946-974 M)
2.      Al-Thai (363-381 H/974-991 M)
3.      Al-Qadir (381-422 H/991-1031 M)
4.      Al-Qayyim (422-467 H/1031-1075 M)
5.      Al-Muqtadi (467-487 H/1075-1094 M)


4.      Periode Abbasiyah IV (487-656 H/1094-1258 M)
Periode ini berlangsung selama 164 tahun. Jika pada periode sebelumnya kekuasaan Abasiyah berada dibawah kendali Bani Buwaihi, maka pada periode ini berada pada kekuasaan kaum Saljuk dari Turki. Saljuk adalah nama keluarga penguasa suku-suku Oghuz di Turki. Namun Saljuk adalah nama suku yang diambil sebagai penghormatan nenekmoyang mereka bernama Saljukbin Yakak.

Yang memimpin Dinasti Abbasiyah pada periode ini adalah:
1.      Al-Mustadzir (487-521 H/1096-1118 M)
2.      Al-mustarsyid (521-529 H/1118-1135 M)
3.      Ar-Rasyid (529-530 H/1135-1136 M)
4.      Al-Muktafi (530-555 H/1136-1160 M)
5.      Al-Mustanjid (555-566 H/1160-1170 M)
6.      Al-Mustadhi (566-575 H/1170-1180 M)
7.      An-Nasir (575-622 H/1180-1225 M)
8.      Az-Zahir (622-623 H/1225- 1226 M)
9.      Al-Mustanhir (623-640 H/1226-1242 M)
10.  Al-Musta’shim (640-656 H/1242-1258 M)
Dari keempat periode ini, Dinasti Bani Abbasiyah melahirkan 37 orang khalifah. Banyak kemajuan yang telah diraih oleh dinasti ini diberbagai bidang peradaban, ilmu pengetahuan, militer, ekonomi, social, arsitektur, dan sebagainya. Dari ke-37 khalifah yang memimpin Dinasti Abbasiyah, hanya Sembilan khalifah periode pertama yang paling banyak jasanya. 






RANGKUMAN
·         Daulah Abbasiyah di dirikan oleh bani Abbas tahun 132 H/750 M setelah mereka mneggulingkan daulah umayyah di damaskus.
·         Nama Abbasiyah di ambildari nama leluhur mereka yaitu Abbas bin Abdul mutholib, paman nabi Muhammad SAW
·         Dalma usahanya membangun dinasti, bani Abbas banyk dibantu oleh masyarakat muslim bukan arab (mawali) dan kaum Alawiyyin.
·         Tokoh-tokoh yang berperan dalam mendirikan daulah Abbasiyah adalah Ali bin Abdullah, Muhammad bin Ali, Ibrahim bin Ali, Abu Abbas As-Safah, Abu Ja’far Almansyur, dan Abu muslim Al khuraisani.
·         Peran yang diberikan oleh para tokoh pendiri Daulah Abbasiyah adalah sebagai propagandis gerakan anti Umayyah sehingga menjalankan pemberontakan yang menggulingkan kekuasaan bani Umyyah di damaskus.
·         Keberadaan daulah Abbasiyah berlangsung sampai tahun 656 H/1258 M. Masa yang panjang itu dilalui dengan pola pemerintahan yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan politik, sosial, budaya, dan penguasa. Para sejarawan membaginya dalam 4 periode









EVALUASI MATERI
A.    Berilah tanda silang (X)salah satu huruf a, b, c atau d pada jabawan yang benar!
1.      Nama Abbassiyah berasal dari nama seorang keturunan Bani Hasyim, paman dari....
a)      Nabi Muhammad saw
b)      Abu Bakar
c)      Umar bin Khattab
d)     Usman Bin Affan
2.      Bani Hasyim merupakan lawan politik....yang berlangsung sejak zaman Jahiliyah
a)      Bani Kilab
b)      Bani Hasyam
c)      Bani Umayah
d)     Bani Alawiyah
3.      Di antara kelompok yang paling gigih mennetang pemerintah daulah Umayyah adalah kaum...
a)      Barbar
b)      Kurdistan
c)      Marabithum
d)     Khawarij
4.      Pendudkung setia keluaraga Ali Bin Abi Thalib sering di sebut sebagai kaum...
a)      Syiah
b)      Militan
c)      Khawarij
d)     Ekstrimis
5.      Abdullah bin Muhammad penduduk khilafah pertama daulah Abbassiyah pada tahun...
a)      132 H/750 M
b)      135 H/753 M
c)      138 H/756 M
d)     141 H/759 M


1.      Apa yang dimaksud dengan Daulah Abasiyah?
2.      Kenapa kaum Mawali dan kaum Alawiyyin memberikan dukungan besar terhadap gerakan anti-Bani Abbasiyah?
3.      Apa alas an Abu Ja-far Al-Manshur membunuh Abu Muslim Al-Khurasani yang memiliki jasa besar dalam pendirian Daulah Abbasiyah?
4.      Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi lemahnya kekuasaan Daulah Abbasiyah pada periode II?
5.      Jelaskan cirri khusus yang mewarnai kekuasaan Daulah Abbasiyah di periode IV?